PENENTUAN
KADAR KREATININ PLASMA
Penanggung Jawab
:Ina Sholihah ( J313120005 )
I.
Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui cara
pemeriksaan kadar kreatinin dalam plasma.
II.
Prinsip
Kreatinin dengan asam pikrat
alkalis membentuk kreatinin pikrat yang berwarna merah intensitas warna merah
menunjukkan kadar kreatinin bila dibaca pada fotometer.
III.
Tinjauan
Pustaka
Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan
hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang
hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin
diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi,
konsentrasinya relatif konstan dalam plasma dari hari ke hari, kadar yang lebih
besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. (Corwin
J.E, 2001).
Definisi
kreatinin yang lain, adalah produk akhir metabolisme kreatin. Kreatin sebagian
besar dijumpai di otot rangka, tempat zat ini terlihat dalam penyimpanan energi
sebagai kreatin fosfat ( cp ), dalam sintesis ATP dari ADP, kreatin fosfat
diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin. (Murray, 2009 )
Reaksi ini
berlanjut seiring dengan pemakaian energi sehingga dihasilkan cp. Dalam proses
kecil kreatin diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang dikeluarkan
dari sirkulasi oleh ginjal. Jumlah kreatinin oleh seseorang setara dengan otot
rangka yang dimilikinya. ( Murray, 2009 )
Pemeriksaan
kreatinin darah dapat menggunakan beberapa metode, sebagai berikut : Jaffe
reaction, dasar yang digunakan metode ini adalah kreatinin dalam suasana
alkalis dengan asam pikrat membentuk senyawa kuning jingga dan menggunakan alat
ukur photometer ; Kinetik, metode ini relatif sama hanya dalam pengukuran
dibutuhkan sekali pembacaan dan alat yang digunakan autoanalyzer ; enzimatik
darah , dasar metode ini adalah adanya substrat dalam sampel bereaksi dengan
enzim membentuk senyawa substrat menggunakan alat photometer. ( Underwood, 1997
)
Rentang normal untuk
bayi baru lahir : 0,3 – 1,0 mg/dL atau 27 – 88 µmol/L ; Balita : 0,2 – 0,4
mg/dL atau 18 – 35 µmol ; Anak – anak : 0,3 – 0,7 mg/dL atau 27 – 62 µmol/L ;
Remaja : 0,5 – 1,0 mg/dL atau 44 – 88 µmol/L ; Dewasa pria : 0,6 – 1,2 mg/dL
atau 53 – 106 µmol/L ; Dewasa wanita : 0,5 – 1,1 mg/dL atau 44 – 97 µmol/L. Kadar
pada wanita sedikit lebih rendah, karena masa otot yang lebih rendah dari pria.
Kreatinin darah meningkat jika fungsi menurun. Selain itu kreatinin darah
meningkat karena kegagalan ginjal akut atau kronis, syok yang lama, kanker,
lupus, diabetik, gagal jantung, diet ( contohnya : daging sapi tinggi, unggas
dan ikan ). Sedangkan penurunan kreatinin dapat dijumpai pada distrofiotot (
tahap akhir ) dan myastenia gravis. ( Anggraeni, 2012 )
IV.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer
b. Inkubasi
c. Tabung
reaksi
d. Rak
tabung reaksi
e. Selotip
f. Mikropipet 1000 µL
g. Mikropipet 250 µL
h. Mikropipet 50 µL
2. Bahan
a. Plasma
darah 0,05
mL ( 50 µL )
b. Reagen
kreatinin I ( NaOH 1 % ) 1 mL
c. Reagen
kreatinin II ( asam pikrat ) 0,25
mL
V.
Cara
Kerja
Pipet
plasma sebanyak 0,05 mL masukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan 1 mL reagen warna
kreatinin I ( NaOH 1 % )
Inkubasi
5 menit dengan temperatur 37 0C
Ditambah
0,25 mL reagen warna kreatinin II ( asam pikrat )
Baca pada spektrofotometer dengan λ
= 546 nm dan f = .2
Nilai normal kadar kreatinin
plasma:
-
Laki – laki : 0,9 – 1,3 mg/dL
-
Wanita :
0,6 – 1,1 mg/dL
VI.
Hasil
Pengamatan
a. Tabel
hasil pengamatan perubahan warna
Sampel
|
Perlakuan
|
Perubahan
warna
|
|
Darah
B
|
plasma
dipipet 50µl (0,05 ml)
|
|
|
Ditambah
reagen warna kreatinin I (NaOH 1 %) 1 ml
|
|
||
Diinkubasi
5 menit dengan temperature 370C
|
|
||
Tambahkan 250 µl (0,25 ml)
reagen warna kreatinin II (asam pikrat)
|
|
||
Baca pada spektrofotometer
dengan λ = 546 nm dan f-2
|
I. 0,74
mg/dL
II. 0,69
mg/dL
|
b. Hasil
pengukuran kadar kreatinin plasma
Kelompok
|
Sampel
darah
|
Kadar kreatinin
darah (mg /dL)
|
Keterangan
|
||
I
|
II
|
x
|
|||
1
|
A
|
0,66 mg/dL
|
1,36 mg/dL
|
1,01 mg/dL
|
Normal
|
2
|
A
|
1,37 mg/dL
|
0,37 mg/dL
|
1,05 mg/dL
|
Normal
|
3
|
A
|
0,66 mg/dL
|
0,67 mg/dL
|
0,66 mg/dL
|
Normal
|
4
|
C
|
1,22 mg/dL
|
0,72 mg/dL
|
0,97 mg/dL
|
Normal
|
5
|
C
|
0,69 mg/dL
|
0,72 mg/dL
|
0,705 mg/dL
|
Normal
|
6
|
C
|
0,75 mg/dL
|
0,77 mg/dL
|
0,76 mg/dL
|
Normal
|
7
|
B
|
0,75 mg/dL
|
0,79 mg/dL
|
0,77 mg/dL
|
Normal
|
8
|
B
|
0,79 mg/dL
|
0,78 mg/dL
|
0,785 mg/dL
|
Normal
|
9
|
B
|
0,74 mg/dL
|
0,69 mg/dL
|
0,715 mg/dL
|
Normal
|
10
|
B
|
0,62 mg/dL
|
0,69 mg/dL
|
0,625 mg/dL
|
Normal
|
VII. Pembahasan
Pada praktikum
kali ini, penentuan kadar kreatinin plasma menggunakan sampel plasma darah,
serta hasil praktikumnya diukur dengan spektrofotometer dan akan diperoleh rata
– rata dari kelompok kami (sembilan ) sebesar 0,715 mg/dL untuk sampel darah B
(wanita ), jika ditinjau dari nilai normal kadar kreatinin plasma tersebut
tergolong normal. Sedangkan dari hasil pemeriksaan seluruh kelompok normal
dengan sampel wanita yang berkisar antara 0,6 – 1,1 mg/dL.
Berdasarkan
tinjauan pustaka, kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin. Kreatin
sebagian besar dijumpai di otot rangka, tempat zat ini terlihat dalam
penyimpanan energi sebagai kreatin fosfat (cp ), dalam sintesis ATP dari ADP,
kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin. (
Murray, 2009 )
Pemeriksaan
kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk
menilai fungsi ginjal, karena konsentrasi dalam plasma dan eksresinya di urin
dalam 24 jam relatif konstan. Kadar kreatinin darah yang lebih besar dari
normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. Nilai kreatinin normal
pada metode Jaffe reaction adalah laki – laki : 0,8 – 1,2 mg/dL ; dan wanita :
0,6 – 1,1 mg/dL. (Sodeman, 1995 )
Prinsip
pemeriksaan kreatinin dalam plasma ini
menggunakan metode Jaffe reaction. Dalam suasana alkalis, kreatinin bila
ditambah asam pikrat akan membentuk suatu warna komplek yang berwarna kuning –
orange. Intensitas warna sebanding dengan konsentrasi dan dapat diukur secara
fotometri, serta terjadi perubahan absorbsi pada panjang gelombang antara 505
nm dan 502 nm. Kadar normal kreatinin pada laki – laki adalah 0,6 – 1,2 mg/dL
atau 53 – 106 µmol ; sedangkan pada wanita adalah 0,5 – 1,1 mg/dL atau 44 – 97
µmol /L.
Dari hasil
pemeriksaan pada praltikum kali ini, didapat kadar kreatinin dalam plasma
sebesar 0,715 mg/dL dengan sampel darah B (wanita ). Kadar kreatinin plasma di
kelompok kami ( sembilan ) masuk dalam kategori normal. Seluruh kelompok yang praktikum
bersama kami ( shift A) juga termasuk dalam kategori normal, karena semua nilai
kadar kreatinin plasma berkisar antara 0,6 – 1,1 mg/dL dengan sampel darah
wanita semua. Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi ginjal dalam keadaan bagus atau tidak ada gangguan pada ginjal.
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah, diantaranya adalah :
1. Perubahan
massa otot.
2. Diet
kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah makan.
3. Aktivitas
fisik yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.
4. Obat
– obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co – trimexazole dapat
mengganggu sekresi kreatinin sehingga meninggikan kadar kreatinin darah.
5. Kenaikan
sekresi tubulus dan destruksi kreatinin internal.
6. Usia
dan jenis kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi daripada orang
muda, serta pada laki – laki kadar kreatinin lebih tinggi daripada wanita.
( Sukandar, 1997 )
Kadar kreatinin
dapat meningkat karena penyakit kanker, lupus, diabetik, syok yang lama dan
gagal jantung. Sedangkan kadar kreatinin dapat menurun karena distrofi obat (
tahap akhir ) dan myastenia gravis. Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang
tergantung pada massa otot daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme
protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian
umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik atau penyakit degeneratif yang
menyebabkan kerusakan masif otot. ( Sukandar, 1997 )
VIII. Kesimpulan
Dari hasil
pemeriksaan kadar kreatinin plasma tersebut sampel plasma darah B ( wanita )
termasuk kategori normal, yaitu dengan rata – rata 0,715 mg/dL. Hal ini
menunjukkan bahwa ginjalnya dalam keadaan baik, tidak ada gangguan.
daftar pustakanya jangan lupa
BalasHapus